Rabu, 10 April 2013

0

5 Berita Terpopuler, 1 – 7 April 2013

Posted in
Assalamualaikum...
Wahh ternyata saya jarang Posting ya! hehe
Oke kali ini saya mau Posting "5 Berita Terpopuler di Indonesia" di awal bulan April ini...yupzzz check it brottt......

1. Mabes AD: Penembak Tahanan Cebongan Oknum Kopassus
INILAH.COM, Jakarta – Mabes Angkatan Darat menyatakan pelaku penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (23/3/2013) adalah oknum anggota Kopassus.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Investigasi Mabes AD Brigjen TNI Unggul K Yudoyono dalam jumpa persnya, Kamis (4/4/2013). Ia menyatakan, berdasarkan hasil investigasi penyelidikan pelaku penembakan telah mengakui perbuatannya. Serangan ke LP Cebongan pada Sabtu 23 Maret 2013 pukul 00.15 WIB dilakukan oleh oknum anggota Angkatan Darat yaitu dari Grup 2 Kopassus Kartusuro, Sukoharjo.
Penyerangan tersebut sebagai reaksi terhadap pembunuhan yang dilakukan kelompok preman terhadap Serka Heru Santoso pada 19 Maret dan pembacokan mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono 20 Maret 2013.
2. Bendera Aceh Berkibar
KOMPAS.com – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melalui Sidang Paripurna II, 22 Maret 2013 mengesahkan tiga rancangan qanun (raqan) menjadi qanun. yaitu Qanun Bendera dan Lambang Aceh, Qanun Penanaman Modal, dan Qanun Tata Cara Pengalokasian Dana bagi Hasil Migas dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus.
Qanun bendera ini menetapkan bendera dan lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai lambang dan bendera daerah.
3. Video Polisi Disuap Bule di Bali Beredar di Youtube
BALI- Video seorang bule di Denpasar, Bali, ditilang polisi karena tidak menggunakan helm saat mengendarai motor. Bukannya dikasih surat tilang, sang bule malah disuruh bayar Rp1,250 juta.
Penelusuran Okezone, video suap itu diunggah di Youtube pada 1 April kemarin. Dalam video berdurasi 4 menit 49 detik itu, sang polisi awalnya menilang sang bule yang diketahui bernama Kees Van Der Spek karena tidak menggunakan helm dan membawanya ke pos polisi di Lio Square, Kuta, Bali.
Sang polisi pun mengatakan akan menulis surat tilang dan meminta bule untuk menjalani sidang. Namun Kees Van Der Spek menolak untuk menghadiri sidang, dan aksi korupsi pun terjadi.
Sang polisi berkepala plotos itu kemudian menawarkan opsi untuk menyelesaikan kasus tilang tersebut di pos polisi. Petugas yang terlihat lancar berbahasa inggris itu kemudian meminta uang Rp1,250 juta untuk dibayarkan ke negara.
Namun opsi lain pun muncul. Petugas yang masih lengkap menggunakan seragam dan rompi polisi itu kemudian menawarkan uang damai Rp200 ribu. Tak banyak bicara, uang pun dikeluarkan sang bule dan kasus tilang menilang pun seakan tidak pernah terjadi.
Nahasnya, dalam sehari itu sang petugas sudah mendapat tiga ‘korban’ bule. Setidaknya dia sudah mengantongi uang Rp600 saat itu, meski harus berbagi minuman beralkohol dengan sang bule.
4. Terungkapnya Kronologi Sprindik KPK yang Bocor
Tribunnews.com, Jakarta – Wiwin Suwandi membenarkan tentang kronologi bocornya sprindik Anas sebagaimana telah diumumkan oleh Komite Etik KPK pimpinan Anies Baswedan.
Sprindik tentang penetapan tersangka kepada Anas itu keluar setelah dilakukan gelar perkara dugaan korupsi proyek Hambalang oleh Tim Kecil Penindakan kepada Abraham Samad di kantor KPK.
Menurutnya, pada 7 Februari 2013 pukul 20.20 WIB, sprindik tersebut ditandatangani oleh tiga pimpinan KPK.
Pada pukul 20.27 WIB, Abraham Samad memerintahkan Wiwin Suwandi (Sekretaris Abraham Samad ketika itu) untuk memindai (scan) dan menggandakan (copy) draft dokumen sprindik yang belum diberi tanggal, dan dibubuhi cap atau setempel KPK, dan belum diparaf oleh kelima pimpinan KPK tersebut.
Pada pukul 21.29 WIB, Wiwin menyerahkan kembali hasil copy-an tersebut kepada Abraham Samad.
Tetapi, pada pukul 21.30 WIB dan 21.46 WIB, Wiwin kembali melakukan scan dan meng-copy dokumen tersebut dan menyimpan hasilya ke laci mejanya.
Keesokan harinya, 8 Februari 2013, sekira pukul 08.17 WIB, Wiwin kembali mengambil dokumen sprindik Anas yang telah dicetak dari lacinya itu.
Pada Jumat (8/2/2013) malam, Wiwin Suwandi yang tinggal serumah dengan Abraham Samad, melakukan komunikasi dan bertemu dengan wartawan Tempo, Tri Suharman, dan wartawan Media Indonesia, Rudy Polycarpus, di Gedung Setiabudi One, Jalan HR Rasuna Said Jakarta Selatan, atau tepat di seberang kantor KPK.
Di tempat itu, Wiwin menunjukan dan menyerahkan satu lembar hasil scan cetak sprindik yang di scan.
Sebelumnya Wiwin sudah memotret dokumen sprindik itu dengan menggunakan Blackberry dan dikirimkan hasilnya kepada Tri Suharman lewat BBM.
Hingga akhirnya pada 9 Februari 2013, sprindik penyidikan kasus Hambalang dengan status Anas Urbaningrum sebagai tersangka beredar di media massa.
5. Kelangkaan Solar
Di Klaten, kelangkaan solar bersubsidi membuat sopir angkutan umum yang menggunakan bahan bakar solar merugi. Hal ini karena waktu beroperasi menjadi terganggu dan berkurang. Apalagi tarif angkutan umum yang tidak naik juga mempengaruhi pendapatan.
Menurut salah satu sopir angkutan umum yang biasa mangkal di Subterminal Pengging, Yuli, 54, dalam sehari, waktunya terbuang antara satu jam hingga dua jam mengantri di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Yuli pun mengaku pendapatannya turun drastis. “Rata-rata dulu sehari bisa mendapat Rp200.000 tapi sekarang dapat Rp150.000 saja susah,” kata Yuli kepada Solopos.com, Minggu (7/4/2013).
Sejumlah SPBU di Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Aceh Timur, dalam sepekan ini juga mengalami kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar.
Hal ini disebabkan adanya pengurangan pasokan yang dilakukan oleh Pertamina.
Di SPBU Desa Alur Memban, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, pengelola memasang tanda pemberitahuan solar habis sejak Kamis kemarin. Kondisi ini terjadi justru pada saat SPBU dipadati kendaraan berbahan bakar solar.
Menurut petugas SPBU, seperti dikutip MetroTVNews.com, kelangkaan ini terjadi sejak sepekan terakhir. Pasalnya, pasokan bahan bakar minyak jenis solar dikurangi oleh Pertamina. Jika biasanya pihaknya dipasok 24 kiloliter per hari, kali ini hanya 18 kiloliter per dua hari.
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terutama jenis solar di beberapa daerah, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa harus segera diselidiki.
“Seharusnya kuota solar itu cukup digunakan jika memang sesuai dengan peruntukkannya. Jadi kelangkaan harus diselidiki apakah ada penyimpangan atau kuota tersebut sudah dialokasikan untuk daerah industri, pertambangan, dan lainnya,” ungkap dia di acara pembukaan Agrinex 2013, Jakarta, kepada liputan6.com, Jumat (5/3/2013).
Jika terbukti ada penyimpangan, kata dia, berapapun jatah solar yang dialokasikan pasti akan jebol. Realisasi konsumsi solar yang melampaui kuota, tentu akan meningkatkan anggaran subsidi.
Sementara anggota Komisi IV DPR RI Ma’mur Hasanuddin, saat ditemui Berita Satu, mengatakan, KKP harus melakukan langkah koordinasi segera dan solusi terencana yang efektif. Nelayan sangat membutuhkan solar untuk menggerakan perahunya agar dapat menghasilkan dan menangkap ikan di lepas pantai. Untuk itu, pemerintah harus turun tangan segera.
“Sesungguhnya Permen ESDM No 1 tahun 2013 dikenakan khusus kepada kendaraan pemerintah dan truk, bukan kepada perahu yang seharusnya tidak berpengaruh langsung,” kata dia di Jakarta, (4/4).

Sumber : http://prasetyatresnac10.wordpress.com/2013/04/08/5-berita-terpopuler-1-7-april-2013/

0 komentar: